PENGERTIAN BROADCASTING

Broadcasting adalah Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi dan media lainnya. Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan dengan masyarakat luas.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
I. MEDIA SUARA/AUDIO (RADIO)
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.
Kelebihan Media suara atau audio (Radio) adalah:
a. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
b. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.
c. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa di dengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.
d. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini.
e. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
f. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.
Kekurangan Media suara atau audio ( Radio ) adalah:
a. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara
detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja.
b. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas. Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.
c. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
d. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.
II. MEDIA AUDIO VISUAL/ VIDEO (TELEVISI)
Media audio visual atau video (Televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. Dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya ber jam- jam. Acara dalam televisisi pun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa semua menggemari.
Kelebihan Media Televisi
a. Daya Jangkau yang luas. Jangkauan siaran televise semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran local yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televise yang semakin murah,s ehingga siaran televise semakin terjangkau oleh masyarakat.
b. Selektifitas dan fleksibilitas. Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau segmen audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi.
c. Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat.
d. Fokus perhatian. Karena sifatnya yang audio visual, maka audience membutuhkan waktu khusus serta harus focus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
e. Kreatifitas dan efek. Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. Dengan efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton.
f. Prestise. Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televise menjadi suatu prestise tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televise bisa menjadi public figure.
g. Mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk.
h. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value). Seringkali penonton televise merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televise daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental.
Kelemahan Media Televisi
a. Dapat dilihat dan didengar oleh kelompok yang relative lebih kecil. Bentuk dan ukuran televise yang tidak portable menyebabkan media ini hanya bisa dilihat pada tempat tertentu dengan audience yang lebih sedikit. Sedangkan, harganya yang cukup mahal membuat tidak semua masyarakat memiliki media ini.
b. Biaya mahal. Produksi program/tayangan yang cukup rumit dan menggunakan peralatan serta tekhnologi maju menyebabkan biaya menjadi mahal untuk penayangan di televisi.
c. Informasi terbatas. Perhitungan biaya tayang suatu program berdasarkan waktu yang sangat ketat (dalam hitungan detik) menyebabkan durasi tayangan menjadi terbatas pula, sehingga informasi yang didapat oleh audience menjadi turut terbatas. Wilis Algride me nyatakan :”…there is little time to develop a selling argument or to include much information about the product”.
d. Penghindaran. Ada kecenderungan audience menghindari saat tayangan yang tidak menarik diputar (zapping).
e. Tempat terbatas. Waktu untuk siaran program acara dan iklan memiliki waktu yang terbatas dan tidak bisa diperpanjang lagi. Apabila diperpanjang akan mempengaruhi kualitas program acara. Selain itu, PP No. 50 Th 2005, pasal 21 (5) menyatakan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen dari seluruh waktu siaran setiap hari.
A. KARAKTERISTIK PENYIAR TV
1. Penyiar TV punya tuntutan khusus yaitu harus mampu “menyampaikan” suatu materi bicara yang sebenarnya “dibaca”.
2. Tampil menarik.
3. Kemampuan mengucapkan kata dan bahasa non verbal serta berekspresi yang wajar dan menarik.
4. Beretika yang baik contoh simple smile.
5. Cerdas.
6. Mampu menyampaikan hal-hal yang menarik bagi penonton karena acara banyak bersifat “live”.
Share:

No comments:

Popular Posts

Recent Posts

Pages