MANAGEMENT: POACE

POACE adalah langkah-langkah yang harus dilakukan saat menjalankan sebuah kegiatan. Langkah tersebut terdiri dari Planning (perencanaan), Organizing (persiapan), Actualizing (Pelaksanaan), Controling (pengontrolan) dan Evaluating (evaluasi).
PLANNING
Langkah awal yang tidak boleh ditinggalkan sebelum mengadakan kegiatan adalah perencanaan (Planning). Ada ungkapan “Sebuah kebaikan yang tidak terencana akan kalah dengan keburukan yang terencana dengan baik”. Perencanaan diawali dengan munculnya ide atau alasan untuk mengadakan sebuah kegiatan. Langkah berikutnya adalah mulai membuat konsep acara atau draft rencana kegiatan tersebut.
Perencanaan yang baik tidak dilakukan oleh banyak orang, tetapi hanya dilakukan oleh mereka yang dalam posisi sebagai konseptor. Semakin banyak kepala yang berpikir, belum tentu menjadi nilai lebih. Tetapi terkadang malah memperlama proses pengonsepan kegiatan karena semakin banyak pihak yang terlibat, akan semakin sulit menyatukan pandangan. Hendaknya yang menjadi konseptor adalah orang yang benar-benar memiliki kemampuan dan pemahaman terhadap kegiatan yang akan diadakan.
Dalam tahap ini dihasilkan konsep kegiatan, personel yang dibutuhkan dan time schedule. Sehingga dalam tahap berikutnya, tinggal membagi tugas kepanitiaan dan makukan persiapan sesuai tugas masing-masing.
ORGANIZING
Jika langkah perencanaan telah selesai, lalu hasilnya dibawa ke kelomok yang lebih besar. Yakni mulai dengan langkah membentuk kepanitiaan (organizing committee). Besar kecilnya orang yang terlibat dalam kepanitiaan tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping kekurangan SDM bisa memnjadi masalah, kelebihan yang terlalu banyak juga bisa menimbulkan masalah. Karena mengatur banyak orang lebih sulit dari pada sedikit orang. Masalah juga bisa timbul dari sisi biaya, yang seharusnya bisa lebih hemat jika yang terlibat tidak terlalu banyak.
Peran pemimpin dalam kepanitiaan sangat penting. Pemimpin yang baik, mampu mengelola SDM yang dipimpinnya agar mempersiapkan setiap detai yang telah direncanakan. Sehingga pada tahap berikutnya berjalan dengan lancar. Ingat istilah:
If you failed to prepare, you prepare for failed.
Jika kamu gagal dalam mempersiapkan, sama saja dengan mempersiapkan kegagalan.
ACTUATING
Actuating adalah tahap pelaksanaan kegiatan. Jika pada dua tahap sebelumnya dilakukan dengan baik, maka pada tahap ini akan lebih mudah. Sekalipun terkadang juga ada hambatan yang tidak diduga sebelumnya. Untuk menghadapi hal seperti itu, perlu dilakukan langkah berikutnya.
CONTROLING
Tugas utama pemimpin jika sudah pada tahap ini adalah mengontrol jalannya kegiatan. jika ada masalah akibat hambatan yang belum terduga sebelumnya, seorang pemimpin harus mampu mengatasinya. Pada tahap ini diperlukan pemimpin yang mampu mengambil keputusan dengan tepat dan cepat. Tugas pemimpin dalam tahap ini memang cenderung lebih ringan daripada panitia pelaksana yang banyak bekerja. Tetapi tanggung jawab terbesar tetap berada di pundak pemimpin.
Dalam kepanitiaan, bila diperlukan bisa dibentuk seksi khusus yang membantu pemimpin kegiatan untuk melakukan tugas ini.
EVALUATING
Jika seuruh kegiatan telah selesai, langkah inilah yang dilakukan. Maksudnya untuk mengumpulkan dan meng-”arsip” setiap permasalahan atau kekurangan yang terjadi.Evaluasi menimal dilakukan sekali di akhir kegiatan. Namun, perlu juga dilakukan evaluasi dipertengahan pelaksanaan kegiatan, tanpa mengganggu jalannya kegiatan.Evaluasi juga merupakan salah satu sarana “controling” ketika kegiatan berlangsung.
Jika setiap tahap POACE di atas dilaksanakan dengan baik, maka tercapainya tujuan akan lebih pasti. Pemimpin tentu saja tidak pernah meninggalkan satu tahappun. Dan memang setiap tahap dari Planning hingga Evaluating menjadi tanggung jawab utama pemimpin.
Share:

How to Explain GOD

Tulisan di bawah ini dibuat oleh Danny Dutton, 8 tahun, dari Chula Vista, California. Ia menulis untuk mengerjakan PR kelas 3 di sekolahnya yang berjudul “Explain God”.
Meskipun tulisan ini ditulis oleh seorang Katholik dan masih kecil. Saya pikir bisa menjadi pelajaran dan pengingat yang berharga bagi semuanya, entah apapun agama/ kepercayaanmu.
———
Salah satu tugas utama Tuhan adalah menciptakan manusia. Ia menciptakan manusia baru untuk menggantika manusia yang telah mati, sehingga ada cukup orang untuk mengurusi bumi. Ia tidak menciptakan orang dewasa, tetapi menciptakan bayi. Aku pikir ia menciptakan bayi karena lebih kecil dan mudah dibuat. Ia tak perlu repot membesarkannya atau mengajari bicara dan berjalan. Cukup dititipkan pada ayah dan ibu.
Tugas penting kedua Tuhan adalah mendengarkan doa. Yang repot, banyak orang yang berdoa sebelum tidur. Tuhan tidak punya waktu untuk mendengarkan radio atau TV karenanya. Karena Ia mendengar segala sesuatu, pasti ada banyak suara berisik di telinga-Nya, kecuali ia punya cara untuk mematikan volumenya. Tuhan melihat segalanya dan mendengar segalanya dan di manapun tempatnya. Itu membuat-Nya sangat sibuk. Jadi kamu tidak boleh meminta pada ayah dan ibumu sesuatu yang mereka tidak bisa mengabulkannya. Atheis adalah orang yang tidak percaya pada Tuhan. Aku pikir mereka tidak ada di Chula Vista. Setidaknya bukan salah satu dari yang datang ke gereja kami.
Yesus adalah putra Tuhan. Ia banyak melakukan pekerjaan sulit seperti berjalan di atas air dan mengajari orang-orag yang belum tahu tentang Tuhan. Mereka akhirnya jengkel padanya dan menyalibnya.
Tetapi Ia baik dan ramah, seperti Ayahnya dan ia mengatakan pada Ayahnya bahwa itu karena mereka belum mengetahui, jadi mohon ampuni mereka dan ayahnya menjawab OK.
Ayahnya (Tuhan) menghargai semua kerja kerasnya di bumi, jadi Ia menyuruhnya tidak keluar di jalanan lagi. Dia harus tinggal di surga. Maka ia melakukannya.
Dan sekarang ia membantu Ayahnya mendengarkan doa dan melihat sesuatu yang penting bagi Tuhan. Terkadang ia mengurusi sesuatu tanpa mengganggu Tuhan. Ia seperti sekretaris, cuma lebih penting.
Kamu bisa berdoa kapan pun karena mereka berdua bekerja sama. Jadi setiap saat pasti ada salah satu yag sedag bertugas.
Kamu harus pergi ke gereja setiap Sabtu, karena hal itu akan membuat Tuhan gembira. Dan jika ada orang yang ingin kamu bahafiakan, seharusnya Tuhan.
Jangan melewatkan pergi ke gereja hanya karena kamu ingin pergi ke tempat lain, misalnya pantai. Semua itu salah. Apalagi matahari di pantai tidak akan tinggi sebelum siang hari.
Jika kamu tidak percaya pada Tuhan, dan memilih jadi atheis, kamu akan sangat kesepian, karena orang tuamu tidak bisa selalu pergi bersamamu, misalnya saat berkemah, tetapi Tuhan bisa. Sangat menyenangkan jika tahu bahwa Tuhan selalu ada di manapun, saat kamu takut karena gelap atau saat kamu tak bisa berenang sementara anak yang lebih besar mendorongmu hingga tercebur.
tetapi kamu tidak boleh hanya memikirkan apa yang bisa diperbuat Tuhan untuk kamu. Aku tahu, Tuhan yang telah meletakkan aku di sini dan Ia bisa mengambil aku kapanpun Ia mau. Itulah kenapa aku percaya pada tuhan.
But you shouldn’t just always think of what God can do for you. I figure God put me here and He can take me back anytime He pleases.And that’s why I believe in God.
Share:

ZERO Minded

Beberapa waktu yang lalu ada status facebook adek DA yang bermain dengan angka. Semacam “joke” matematika gitu. Kalau angka 1 ditambah 2, berarti sama dengan 12. Bisa dibuktikan terbalik, harusnya 12 – 1 hasilnya 1. Ternyata memang benar, kalau angka 12 dikurangi angka 2, bukankah tinggal angka 1? Hahahaha
Hal itu mengingatkan saya tentang sebuah filosofi menarik yang berhubungan dengan angka. Zero Mind. Berhubungan dengan angka “nol”.
Angka 0 Dalam Sejarah
Sejarah mencatat bangsa yang banyak menghasilkan ilmuwan di masa lalu adalah bangsa Yunani dan Romawi Kuno. Angka paling kuno yang sampai sekarang masih digunakan adalah sistem angka Romawi. Namun, jika kamu menggunakan angka Romawi untuk perhitungan matematika, kamu akan menemukan kelemahan sistem angka itu. Sulit sekali berhitung dengan angka Romawi.
Tahukah kamu kelemahan yang paling mendasar dari sistem angka Romawi? Dalam sistem angka Romawi tidak ada lambang untuk angka 0 (nol). Inilah kehebatan angka nol. Sistem penomoran paling kuno yang sudah memasukkan dan mengerti pentingnya angka nol adalah sistem angka Arab. Yaitu penomoran yang selama ini kita pakai, seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Kalu dalam menulis sehari-hari kamu memakai huruf latin, maka angka yang kamu tulis bukan angka latin tetapi angka Arab.
Bayangkan jika dalam penulisan angka tidak mengenal angka nol. Sulit sekali melakukan perhitungan. Bahkan, dalam ilmu matematika yang mengenal sistem penomoran dengan 2 angka (biner), 3 angka, 4 angka hingga 10 angka (desimal) selalu melibatkan angka nol. Sistem biner berarti hanya mengenal 2 lambang angka 0 dan 1.
Filisofi Angka 0 (Nol)
Dengan cara pandang yang benar, kita bisa memposisikan diri seperti angka nol.
Dalam penjumlahan, angka berapapun jika ditambah nol maka hasilnya akan sama dengan angka tersebut. Analogikan dengan kita yang bisa menetukan sikap netral dalam kondisi tertentu. Begitu pula dalam pengurangan, angka nol tetap netral.
Dalam perkalian, angka nol semakin hebat. Berpa besarpun angka yang kamu kiliki, jika sudah dikalikan dengan nol, maka akan habis. Bukan cuma sikap netral, angka nol juga memiliki sikap yang kuat untuk menetralkan angka lain. Bayangkan seperti saat kita menghadapi musuh besar kita, kita harus mampu menetralkannya, mengalahkannya, tetapi bukan membuatnya jadi minus.
Sandingkan angka nol dengan angka lain. Tentu yang dihasilkan angka dengan nilai sepuluh kali lipat. Sandingkan 2 buah angka nol, maka akan dihasilkan angka dengan nilai seratus kali lipat. Lihatlah betapa powerfullnya angka nol. Hendaknya, jika kita disandingkan dengan orang lain, kita bisa bekerja sama dengan sinergis menghasilkan kekuatan berkali lipat.
Dalam pembagian, kekuatan angka nol akan terlihat lebih hebat lagi. Berapapun bilangannya, kalau sudah dibagi dengan angka nol, maka hasilnya luar biasa, tak terhingga. Sampai-sampai kalkulator atau komputer paling canggih sekalipun akan menuliskan tanda “ERROR”. Bukan perhitungannya salah, tetapi processor dalam komputer tak mampu menjangkau tak terhingganya hasil pembagian tersebut.
Angka nol (zero) yang sering diremehkan karena posisinya yang paling bawah. Dianggap sebagai angka kecil, bahkan melambangkan kekosongan. Tetapi kenyataannya, bukankah angka nol (zero) memiliki kemampuan yang istimewa dibandingkan dengan angka-angka lain.
7 Konsep Zero Minded
Hal ini diungkapkan oleh Ary Ginanjar Agustian dalam konsep ESQ nya yang terkenal.
  1. Hindari berprasangka buruk (Su’udzon atau underestimate), usahakan berprasangka baik.
  2. Berprinsiplah selalu kepada Allah yang maha Abadi.
  3. Bebaskan dirimu dari pemikiran dan pengalaman yang membelenggu. Berpikirlah merdeka!!
  4. Dengarlah suara hati, peganglah prinsip karena Allah, perpikirlah melingkar, sebelum menentukan kepentingan dan prioritas.
  5. Lihatlah semua sudut pandang secara bijaksana berdasarkan suara-suara hati yang bersumber dari Asmaul Husna
  6. Periksa pikiran Anda terlebih dahulu sebelum menilai segala sesuatu, jangan melihat sesuatu karena pikiran Anda, tetapi lihatlah sesuatu karena apa adanya
  7. Ingatlah bahwa segala ilmu pengetahuan adalah bersumber dari Allah Subhana wa ta’alaa.
Share:

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemimpin

SATU

Tidak Berbicara dengan Bahasa Manusia

Mungkin kamu tidak menyadari saat melakukan kesalahan ini. Bahasa verbal yang kamu tangkap dari anggotamu sepertinya sudah cukup. Tetapi benarkah kata “YA” itu berarti setuju? Atau kata “TIDAK” selalu berarti penolakan? Bahasa manusia tidak sesederhana itu, meskipun sebenarnya tidak rumit juga. Kamu hanya perlu memperhatikan 2 bahasa yang digunakan manusia. Satu yang keluar dari mulut dan satunya lagi dari gesture atau bahasa tubuh mereka.

DUA

Tombol ON-OFF

Mereka mengira tugas pemimpin hanyalah menjadi komandan bagi kelompoknya. Asalkan sudah bisa memberikan perintah dan dipatuhi, sudah cukup. Seharusnya seorang pemimpin mampu memposiskan dirinya, buka sekedar sebagai komandan yang bisa menyuruh, tetapi juga sebagai “ibu” yang bisa menjaga anak-anaknya dan “guru” yang mendidik anggotanya.
Ada kalanya kita perlu bertindak tegas dalam memerintah, ada kalanya pula harus bersabar dengan menuntun orang yang kita pimpin. Seorag pemimpin sejati seolah-olah memiliki tombol On-Off sendiri untuk memilih fungsi yang manakah yang mestinya keluar dalam tiap kondisi berbeda.

TIGA

Tidak Bertanggung Jawab

Sudah seharusnya pemimpin adalah bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan kelompoknya. Namun, yang sering terjadi adalah melempar tanggung jawab secara tersamar, terutama saat melakuka kesalahan. Ketika diingatkan bahwa ada yang tidak beres, hal pertama yang dilakukan pemimpin yang buruk bukannya bertanggung jawab membereskannya. Tetapi mencari sapa yang bisa disalahkan, yang jelas bukan dirinya. Dengan begitu, entah nanti masalah itu bisa dibereskan atau tidak, ia akan tetap aman dari kesalahan.
Pemimpin yang bertanggung jawab, tidak akan mencari siapa yang bisa di salahkan, tetapi apa akar permasalahannya dan apa solusi bersama yang bisa diambil oleh kelompoknya. Bagaimanapun juga, kesalahan setiap anggota, pada akhirnya menjadi tanggung jawab pemimpin.

EMPAT

Jaga Jarak

“Urusanku dengan mereka hanya sebatas urusan organisasi ini saja.
Dengan pemikiran tersebut, seringkali pemimpin tidak mau tahu bagaimana keadaan anggotanya di luar organisasi. Atau bisa juga karena khawatir mengganggu privasi anggotanya.
Seorang pemimpin sejati seharusnya memiliki kepedulian yang lebih terhadap anggotanya. Dalam organisasi, kita berhadapan dengan manusia, bukan mesin. Setiap permasalahan pribadi yang sedang dialami, pasti berpengaruh dalam aktifitas di organisasi. Pemimpin tidak bisa begitu saja dengan menyatakan, “Jangan membawa urusan pribadi ke sini.” Pernyataan ini ada benarnya, tetapi bukan berarti habis manis, sepah di buang. Saat kamu sedang tak ada masalah, mari kita bekerja bersama. tetapi jika kamu punya masalah, silahkan selesaikan urusanmu sendiri.
Hal itulah yang banyak terjadi di Pramuka. Saat sehat, tenaganya dipakai berhari-hari, tapi begitu sakit, orang tua kita lah yang kerepotan. Maka muncullah tanggapan negatif terhadap Pramuka. Jika kamu ingin menjadi pemimpin sejati, berusahalah memahami kondiri pribadi tiap anggotamu. ketahui permasalahan-permasalahan pribadi mereka. Pertimbangkan solusi apa yang bisa kamu sumbagkan dan jaga agar tidak membuatnya merasa diusik privasinya. Sehingga setiap anggota merasa punya manfaat lebih ketika aktif di organisasi. Dari snilah loyalitas akan terpupuk.

LIMA

Mengutamakan Penampilan

Hal ini memang penting, tetapi jangan sampai mengalahkan kualitas hasil yang sebenarnya. Dengan memodifikasi kemasan, asalkan sudah berjalan,bisa saja kegiatan selalu terlihat sukses. Tanpa memperhatikan apa tujuan atau target kegiatan yang kita jalankan. Permimpin yang buruk seringkali malas atau takut menuliskan dengan jelas apa target kuantitatif dan kualitatif dari kegiatan yang dijalankannya.
Lain halnya dengan pemimpin yang baik. Setiap kegiatan yangn ia rencanakan selalu disertai tolok ukur keberhasilan kegiatan. Sehingga pada akhir kegiatan, ia bisa mengukur apakah kegiatan yang telah dijalankannya sukses atau gagal.
Share:

PROBLEM SOLVING

Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok adalah perkembangan atau suasana di dalam kelompok manusia yang anggota-anggotanya secara terus menerus beranah dan menyesuaikan hubungan satu sama lain. Hendaknya dalam satu kelompok, setiap anggotanya bekerja sama sehingga menghasilkan hubungan yang sinergis semakin memperkuat kelompok. Hal tersebut bisa terbentuk bila ada rasa saling menghormati, saling menghargai, saling terbuka, saling tenggang rasa, serta saling toleransi.
Sikap-sikap terlalu emosional, mudah tersinggung, tertutup, rasa rendah diri atau merendahkan orang lain, kurang dapat menghargai orang lain, tidak mau menerima saran dan kritikan, merasa selalu benar. Sifat-sifat tersebut adalah sifat yang mengganggu dinamika sebuah kelompok.
Latihan dinamisasi kelompok merupakan keniscayaan (keharusan) jika ingin sukses mencapai tujuan dibentuknya kelompok tersebut. Latihan tersebut berguna untuk:
PERTAMA, meningkatkan kepekaan individu taerhadap individu lain dalam kelompok sehingga timbul sikap saling menghargai dan segala sikap yang menjadi kelompok itu masif (kebulatan kelompok).
KEDUA, membina rasa solidaritas dari para anggota kelompok sehingga timbul partisipasi yang spontan dan ikhlas dalam mencapai tujuan bersama.
Perilaku dalam Kelompok
Setiap individu/ anggota kelompok memiliki perilaku yang bisa dibagi dalam 3 macam sikap.
SATU, orang yang selalu mengutamakan penyelesaian tugas, task oriented.
DUA, orang yang mengutamakan memperbaiki hubungan antar individu, maintenance oriented.
TIGA, orang yang mengutamakan kepentingan pribadinya, self oriented.
Untuk mencapai tujuan kelompok, sikap self oriented seharusnya ditinggalkan dan perlu keseimbangan antara task oriented dan maintenance oriented. Jika dinamisasi dalam kelompok sedang terganggu, maka utamakanlah maintenance dari pada task oriented.
Task oriented Behavior
Initiating, mengusulkan tugas-tugas, kegiatan, menentukan masalah, menyarankan prosedur pemecahan masalah.
Seeking information, opini, meminta fakta-fakta dan keterangan yang relevan tentang kepantingan kelompok.
Giving information, menyodorkan fakta dan keterangan, memberikan kritik, usulan dan saran.
Clarifying and elaborating, menerangkan saran dan usulan, menjernihkan kekacauan, menunjukkan alternatif-alternatif.
Sumarrizing, meringkas dan mereview semua usulan dan saran, menawarkan kesimpulan dan keputusan.
Consensus testing, mengajuka pertanyaan-pertanyaan untuk melihat apakah kelompok mendekati suatu keputusan, menguji efek positif dan negatif yang mungkin timbul.
Follower, mengikuti keputusan yang telah diambil.
Maintenance Oriented Behavior
Harmonizing, menyelaraskan dan berusaha mendamaikan perselisihan.
Gate keeping, menjaga agar pintu-pintu komunikasi antar individu tetap terbuka, memudahkan partisipasi orang lain yang mungkin memiliki informasi yang dibutuhkan.
Encouraging, berlaku ramah, baik hati dan positif dalam menanggapi orang lain. Menunjukkan air muka yang bersemangat serta menghargai bantuan yang diberikan oleh siapapun.
Comprimizing, mendamaikan perselisihan, menawarkan solusi, mengakui kesalahan-kesalahan, mengubah prinsip self oriented.
Standard setting and testing, menguji apakah kelompok sudah puas dengan prosedur yang diambil, memberikan saran dan koreksi, menunjukkan norma secara eksplisit dan implisit agar mudah dimengerti.
Self oriented behavior, juga diperlukan namun harus bisa dikontrol. Terkadang kelompok juga memerlukan kekuatan emosional.
Perselisihan Emosional
Perselisihan-perselisihan emosional yang terjadi dalam kelompok biasanya karena belum memahami hal-hal berikut,
The problem of identity, setiap individu seharusnya memahami siapa dan dimana posisinya dalam kelompok. Apa saja yang menjadi tanggung jawabnya dan apa saja yang menjadi bagian orang lain.
The problem of goals and needs, apakah tujuan kelompok selaras dengan tujuan pribadi? Semestinya bukan berpikir apa yang bis diberikan kelompok untuk saya, tetapi berpikirlah apa yang bisa saya berikan untuk kelompok.
The problem of power, control and influence, siapa yang mengawasi setiap individu, seberapa besar pengaruh positif dan negatif setiap individu.
Pola-pola umum permasalahan pribadi karena tiga poin di atas antara lain:
Dependency – counterdependency, selalu bergantung pada pendapat satu orang tanpa melihat benar atau salahnya, atau sebaliknya selalu tidak setuju dan menentang pendapat seseorang karena ketidak senangan pribadi.
Fighting and controlling, berusaha mempertahankan dominasi pribadinya, juga menutupi kesalahan pribadi dengan menyaahkan orang lain yang justru membuat kesalahan semakin besar karena tidak segera diperbaiki. Memaksakan kehendak sendiri serta tidak mengindahkan orang lain.
Withdrawing, mutung atau ngambek, menarik diri (leaving the group, copping out) dengan tidak berpartisipasi, lebih parah lagi meninggalkan tugas dengan perasaan bila “tidak ada aku” maka tujuan kelompok tak mungkin tercapai.
Pairing Up, mencari “bala”. Mencari pendukung, dengan hasutan membentuk semacam “sub group emosional” dimana anggota-anggotanya saling mendukung sekalipun berbuat kesalahan. Terkadang dilakukan dengan memanfaatkan orang baru yang masih lugu dengan memberikan pengaruh negatif.
Anti Group Role
Berikut ini adalah perilaku-perilaku yang harus dihindari karena orang dengan perilaku itu hanya akan menghancurkan kelompok. Jika sulit diperbaiki, paling ekstreem, orang tersebut harus disingkirkan.
Agresor, senang merendahkan orang lain, meremehkan serta suka bercanda yang menyinggung.
Blocker, keras kepala tanpa alasan, suka menolak usulan dan senang mengusulkan kembali masalah yang sudah disepakati untuk ditolak.
Recognation seeker, mencari perhatian orang lain, membangga-banggakan diri dengan hasil kecil yang dibuat.
Self – comfessor, senang menyampaikan perasaan pribadi yang tak perlu.
Playboy, tidak serius dan hanya bermain-main.
Dominator, suka merebut hak orang lain, memberi perintah secara otoriter. Contoh kecilnya suka menyela pembicaraan (intripsi)
Help seeker, menonjolkan diri dengan kelemahan dan rendah dirinya untuk mencari simpati.
Special interest pleader, suka berprasangka buruk pada orang lain dan menyebarkan prasangkanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
Kesimpulan
Dalam sebuah kelompok perlu diselaraskan antara kepentingan pribadi, kelompok dan pencapaian tujuan. Kelompok tak akan mampu mencapai tujuan jika keharmonisa n antar individu terganggu. Maka prioritas antara task oriented (pencapaian tujuan) dan maintenance oriented harus menyesuaikan kondisi kelompok. Perilaku positif hendaknya dipupuk sedangkan perilaku negatif dihilangkan.

7 Patokan Brainstorming

Saat ada permasalahan yang memerlukan solusi cemerlang atau saat kita merencanakan ide kegiatan yang menarik, teknik brainstorming sangat efektif digunakan. Namun, banyak yang kurang memahami point penting yang merupakan nilai lebih penggunaan metode brainstorming. Berikut ini 7 (tujuh) aturan pokok cara dalam brainstorming.
1  | Ide Tanpa Batas
Dalam mengumpulkan ide-ide dari kelompok, semua pendapat diterima. Tak ada yang boleh mengkritik, menyanggah atau melewatkan satu ide pun. Segila apapun ide itu, entah logis atau tidak logis, semua diterima. Jangan biarkan satu orangpun ragu untuk mengungkapkan setiap ide yang terlintas di kepala mereka. Siapa tahu solusi jitu yang dicari berawal dari sebuah ide yang dianggap aneh atau tak masuk akal.
2  | Batasi Waktu
Waktu yang terbatas akan membuat pikiran bekerja lebih keras. Batasi proses brainstorming dengan singkat, sekitar 10 sampai 20 menit. Pastikan brainstorming dimulai dan diakhiri tepat waktu. Singkatnya waktu juga penting untuk mengurangi candaan yang tidak perlu, meskipun tidak dilarang. Karena ide cemerlang kadang keluar saat kita mencari ide yang konyol untuk bercanda.
3  | CATAT
Yang tak boleh tertinggal dalam brainstorming adalah satu orang yang cukup cekatan untuk mencatat semuanya. Semua usulan yang masuk wajib dicatat. Lebih baik jika catatan dibuat dengan model “mind maping” sehingga pada akhirnya mudah di riview dan diambil kesimpulan. Jangan ragu untuk mencatat dengan alat yang paling kamu anggap efektif. Misalnya white board, lembaran kertas kecil, notebook, atau bahkan merekamnya.
4  | Utamakan Kuantitas, Bukan Kualitas
Tujuan utama brainstorming adalah mencari ide sebanyak mungkin. Jangan berhenti sejenak untuk melihat dan menilai ide-ide yang telah terkumpul. Prinspnya, semakin banyak ide yang masuk, semakin besar kemungkinan salah satu dari ide-ide itu adalah solusi yang paling cemerlang.
5  | Gunakan Kedua Belah Otak
Orang yang sedang berpikir serius biasanya hanya menggunaka otak kiri. Di sisi lain, ide kreatif memerlukan otak kanan kita. Itulah pentingnya tak ada larangan untuk bercanda, asal porsinya tak terlalu banyak. Cara mencatat ide yang terkumpul dengan pena berwarna dan format menarik juga merangsang kerja otak kanan kita.
6  | Have Fun
Sangat penting membuat suasana saat brainstorming tetap menyenangkan. Makanya seorang pemimpin diskusi harus mampu mengawali diskusi dengan sesuatu yang membuat suasana menyenangkan.
7  | Sekali lagi, JANGAN TERLEWATKAN
Seaneh apapun ide itu, sekalipun seperti tak ada hubungannya dengan masalah yang dibahas, jika memang terlintas di pikiran jangan sampai tidak disampaikan. Keragu-raguan untuk mengungkapkan ide yang terlintas akan beresiko membuat ide bagus terlewatkan.
Secara umum, prinsip brainstorming seperti memilih mangga terbaik. Semakin banyak mangga dihadapan kita, semakin besar kemungkinan kita menemukan mangga dengan kualitas terbaik. Group problem solving atau menyelesaikan masalah bersama-sama akan sangat efektis jika kita memperhatikan 7 aturan brainstorming di atas.
Cara Melakukan Brainstorming
  • Usahakan peserta jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit, sekitar 10 – 15 orang cukup ideal.
  • Pilih 1 orang sebagai pimpinan dan 1 orang sebagai notulis, dua orang tersebut fokus pada tugasnya dan tidak boleh ikut berpendapat.
  • Pimpinan memulai rapat dengan menjelaskan pokok permasalahan, lalu semua diberi waktu sejenak (2 menit) untuk berpikir.
  • Pengambilan pendapat dilakukan berurutan berputar. Tidak bolah ada peserta yang bicara bertele-tele atau menyanggah pendapat lain. Jika pada gilirannya belum bisa berpendapat, maka bisa mengucapkan “pass” dan berlanjut ke giliran orang berikutnya.
  • Jika ingin melengkapi pendapat yang sudah ada, bisa mengatakan “saya mau menambahi pendapat…” Tidak masalah jika ada dua pendapat yang sama.
  • Setelah semua peserta menyatakan “pass” selama 2 atau 3 putaran, berarti tidak ada pendapat lagi dan brainstorming selesai. Notulis mereview semua masukan, jika ada yang sama di coret salah satu.
Share:

ANALISIS SWOT


Salah satu kunci keberhasilan suatu kegiatan ada di aktifitas paling awal, yaitu perencanaan. Dalam merencanakan kegiatan yang akan dilakukan, misalnya dengan brainstorming, seringkali muncul lebih daru satu ide yang harus kita pilih salah satu saja. Metode paling populer untuk mengambil pilihan adalah SWOT.
DEFINISI SWOT
SWOT adalah akronim dari,
S – Strengths
W – Weaknesses
O – Opportunities
T – Threats
MATRIKS SWOT
Untuk lebih memudahkan memahami penggunaan analisis SWOT, kita membentuk sebuah matriks 2 x 2 yang tersusun atas masing-masing komponen SWOT.

Apapun yang direncanakan, selalu membuat daftar untuk matriks di atas.
Langkah 1
Dari semua ide yang ada, buat daftar semua kelebihan (strength) dari ide-ide tersebut. Kalau sudah selesai, diikuti membuat daftar kelemahan (weakness) tiap ide. Berusahalah seobjektif mungkin dan jangan memandang ide itu dari siapa atau efek buruknya di kemudian hari.
Langkah 2
Setelah selesai proses pertama, buat daftar kemungkinan peluang baik dari tiap pilihan (opportunity). Lalu ikuti dengan membuat daftar ancaman (threat) yang menjadi kelemahan ide tersebut di masa depan.
Langkah 3
Kini ke empat komponen matriks telah terisi. Review masing-masing pilihan dan putuskan ‘action plan” dari tiap ide. Akhirnya akan ditentukan ide mana yang paling besar kelebihannya dan paling minimal kerugiannya. Sekaligus mana yang mungkin dan tak mungkin dilakukan.
Ringkasnya,
Strength perlu dikelola, dibangun dan digali lebih jauh.
Weakness perlu dicari cara mengatasi dan menghentikannya.
Opportunity perlu diprioritaskan dan dioptimalkan.
Threat perlu dilawan dan diminimalkan.
Contoh Analisis SWOT
Dewan Ambalan akan mengadakan perkemahan akhir tahun yang diikuti oleh 900 peserta. Ada dua pilihan tempat, yakni di Bumi Perkemahan Kepurun, Klaten dengan di Bumi Perkemahan Kemuning, Ngargoyoso.
Strenghts
Kepurun:
  • Tempat dekat, menghemat biaya transportasi
  • Biaya sewa buper lebih murah
  • Fasilitas lengkap dengan aula, masjid, kamar mandi, dapur, ruang makan dan 4 motel.
  • Sudah cukup mengenal daerah sekitar kepurun.
Kemuning:
  • Tempat indah, menarik dekat dengan daerah wisata kebun teh dan candi.
  • Ada arena outbond yang lumayan lengkap.
  • Suasana pegunungan dan alam terbuka lebih menantang dan mengasyikkan.
Weaknesses
Kepurun:
  • Lokasi kurang menantang karena dekat rumah penduduk
  • Kalau musim panas agak gersang dan tidak nyaman
Kemuning
  • Jarak terlalu jauh, boros biaya transportasi.
  • Belum begitu mengenal daerah sekitar bumi perkemahan.
  • Biaya sewa lebih mahal.
Oppotunities
Kepurun
  • Lebih mudah bagi sangga kerja untuk melaksanakan setiap kegiatan.
  • Lokasi yang dekat dengan perumahan penduduk

Kemuning
  • Peserta akan merasakan suasana kemah yang sebenarnya.
  • Ada pilihan kegiatan wisata yang menjadi nilai lebih.
Threats
Kepurun:
  • Udara yang panas akan menguras stamina peserta.
  • Ada kemungkinan gangguan keamanan dari pemuda yang nakal karena lokasi dekat rumah penduduk.
  • Peserta akan mudah bosan karena lokasi yang kurang menantang.
Kemuning:
  • Bagi peserta yang punya penyakit khusus tidak tahan hawa dingin malam hari di pegunungan.
Action Plan yang perlu dilakukan
Strength, lebih memilih lokasi di bumi perkemahan kemuning karena lokasi yang dipegunungan dan lebih menantang jika untuk kegiatan perkemahan penegak.
Weakness, perhitungan biaya perlu diperhatikan, apakah biaya yang lebih mahal di kemuning tidak memberatkan peserta dan panitia.
Opportunity, akan lebih mudah menentukan lokasi kegiatan di Kepurun karena sudah menguasai daerah sekitarnya. Lokasi di sekitar Kemuning lebih menyenangkan karena banyak area wisata dan out bond.
Threath, harus mencari alternatif kegiatan yang pas agar peserta tidak terkuras staminanya dan tidak bosan. Sementara untuk pilhan Kemuning, perlu melihat berapa jumlah peserta yang tidak kuat dinginnya hawa pegunungan.
Dari action plan di atas, kita akan bisa menentukan mana lokasi yang dipilih, mana yang lebih memungkinkan kegiatan akan terlaksana dan disetujui pihak sekolah. Jika weakness dan threath bisa diatasi, strength dan opportunity mana yang lebih baik.
Kesimpulan
Dengan analisis SWOT, mengambil keputusan dan langkah berikutnya menjadi lebih sederhana. SWOT juga bisa digunakan saat harus memilih satu pilihan dari banyak ide. Analisis SWOT juga merupakan langkah yang diambil setelah melakukan brainstorming dan mengkerucutkan ide-ide yang masuk.
Share:

Kisi-kisi Tes Tengah Semester Genap 2011-2012

  1. Cara menjalankan OpenOffice Calc dari dekstop komputer
  2. Menu yang dimiliki OpenOffice Calc
  3. Contoh fungsi-fungsi yang terdapat pada program pengolah angka
  4. Tombol pengaturan jendela
  5. Sel dan Range
  6. Fungsi dan Rumus (operator matematika)
  7. Langkah menyisipkan lembar kerja
  8. Fungsi dari ABS, INT, ROUND dll
  9. Rumus TMT 1-5
Share:

Popular Posts

Recent Posts

Pages