Broadcasting |
Reportase! |
Penyiaran radio dan televisi |
Pengelompokan media |
Wawancara Semoga sukses! |
Kisi-kisi TTS Gasal LFTV 2012/2013
All About Broadcast
Broadcast dalam bahasa Indonesia adalah siaran Proses penyiaran
terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide itu disebarluaskan.
Langkah-langkahnya meliputi penggagas ide yang dalam hal ini adalah
komunikator, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang
dapat dikirimkan baik verbal maupun nonverbal
melalui saluran dan atau sarana komunikasi yang memungkinkan pesan itu
mampu menjangkau khlayak luas (komunikan). Terselenggaranya penyiaran
ditentukan oleh tiga unsur yaitu studio, transmitter, dan pesawat
penerima. Ketiga unsur ini kemudia disebut sebagai trilogi penyiaran.
Paduan ketiganya ini yang kemudian akan menghasilkan siaran yang dapat
diterima oleh pesawat penerima radio maupun televisi.
Studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun penyiaran, sebagai sub sistem yang terintegrasi secara total, bagian studio memberikan andil untuk penyedia program-program reguler yang bersifat berkesinambungan. Sistem studio pada umumnya terintegrasi dari berbagai unit sistem seperti bagian audio, video sistem, dan pencahayaan serta dilengkapi prasarana seni atau gambar sebagai pendukung produksi khususnya untuk produksi audio visual. Studio merupakan tempat produksi informasi sekaligus menyiarkan, yakni mengubah ide dan gagasan menjadi bentuk pesan baik gambar maupun suara.
Studio sebagai penyuplai program acara dibagi dalam dua kategori besar : Siaran Langsung, seperti program berita yang memiliki kekuatan informasi untuk segera disiarkan. Siaran Rekam, program acara yang direkam terlebih dahulu baik program acara nondrama seperti musik, olah raga dan program acara drama.
Transmitter merupakan salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi mengantarkan gambar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik yang membawa muatan informasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui kabel atau serat optik. Ada tiga cara sistem satelit komunikasi Sistem DBS (Panduan Satelit Penyiaran), Sistem Semi DBS, serta sistem gabungan (penyaluran dan satelit).
Pesawat Penerima merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang eektromagnetik yang membawa muatan informasi berupa signal suara dan atau signal suara dan signal gambar proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati.Pancaran gelombang elektromagnetik yang membawa muatan signal suara yang terbentuk melalui microphone, kemudian panaran ini diterima oleh sistem antena untuk diteruskan ke pesawat penerima, dan signal suara itu diubah kembali menjadi suara di dalam audio loudspeaker. Bandung Proses ini menghasilkan siaran radio, sedangkan gelombang elektromagnetik yang masih membawa signal suara, yang dihasilkan oleh michrophone dan signal gambar proyeksi, yang dihasilkan oleh sisten lensa dan kemudian diubah menjadi signal gambar di dalam tabung pengambil gambar maka proses ini menghasilkan siaran televisi.
Produk Penyiaran Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio, suara atau visual gambar yang dtransmisikan dalam bentuk signal suara atau gambar, baik melalui udara maupun melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima dirumah-rumah. Output penyiaran adalah siaran. Siaran adalah benda abstrak yang sangat potensial untuk dipergunakan mencapai tujuan yang bersifat idiil maupun material. Siaran merupakan hasil kerja kolektif yang memerlukan dana yang besar banyak tenaga yang kreatif dan profesional serta sarana elektris canggih yang harganya relatif mahal. Karena itu produksi Siaran sebenarnya merupakan produksi massal yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada sebagian besar khalayaknya, dengan biaya yang cukup besar. Didalam penyelenggaraan siaran, para pengelola siaran selalu berupaya untuk menekatkan diri kepada khalayak, sehingga ada usaha mengimpitkan kepentingan khalayak yang diawali dengan menarik perhatian khalayak.
== Program Acara Siaran ==
Radio, Program acara Radio selama beberapa periode terakhir ini meliputi musik dan variety show, komedi, drama, dan berita. Sedang Dominick (1983) membagi 4 kategori dasar format acara radio musik, talk, news, hitam dan etnik. Khususnya acara musik merupakan kategori acara yang mendominasi siaran radio dan berisi beberapa sub bagian, diantaranya adalah Top 40, Album Oriented Rock, dan Midle Of The Road (MOR). Secara Umum mata acara radio diperoleh dari 4 sumber : 1. Jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya. 2. Rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi. 3. Produksi Sendiri. 4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi kongsinya
sumber: wikipedia Indonesia
Studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun penyiaran, sebagai sub sistem yang terintegrasi secara total, bagian studio memberikan andil untuk penyedia program-program reguler yang bersifat berkesinambungan. Sistem studio pada umumnya terintegrasi dari berbagai unit sistem seperti bagian audio, video sistem, dan pencahayaan serta dilengkapi prasarana seni atau gambar sebagai pendukung produksi khususnya untuk produksi audio visual. Studio merupakan tempat produksi informasi sekaligus menyiarkan, yakni mengubah ide dan gagasan menjadi bentuk pesan baik gambar maupun suara.
Studio sebagai penyuplai program acara dibagi dalam dua kategori besar : Siaran Langsung, seperti program berita yang memiliki kekuatan informasi untuk segera disiarkan. Siaran Rekam, program acara yang direkam terlebih dahulu baik program acara nondrama seperti musik, olah raga dan program acara drama.
Transmitter merupakan salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi mengantarkan gambar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik yang membawa muatan informasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui kabel atau serat optik. Ada tiga cara sistem satelit komunikasi Sistem DBS (Panduan Satelit Penyiaran), Sistem Semi DBS, serta sistem gabungan (penyaluran dan satelit).
Pesawat Penerima merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang eektromagnetik yang membawa muatan informasi berupa signal suara dan atau signal suara dan signal gambar proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati.Pancaran gelombang elektromagnetik yang membawa muatan signal suara yang terbentuk melalui microphone, kemudian panaran ini diterima oleh sistem antena untuk diteruskan ke pesawat penerima, dan signal suara itu diubah kembali menjadi suara di dalam audio loudspeaker. Bandung Proses ini menghasilkan siaran radio, sedangkan gelombang elektromagnetik yang masih membawa signal suara, yang dihasilkan oleh michrophone dan signal gambar proyeksi, yang dihasilkan oleh sisten lensa dan kemudian diubah menjadi signal gambar di dalam tabung pengambil gambar maka proses ini menghasilkan siaran televisi.
Produk Penyiaran Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio, suara atau visual gambar yang dtransmisikan dalam bentuk signal suara atau gambar, baik melalui udara maupun melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima dirumah-rumah. Output penyiaran adalah siaran. Siaran adalah benda abstrak yang sangat potensial untuk dipergunakan mencapai tujuan yang bersifat idiil maupun material. Siaran merupakan hasil kerja kolektif yang memerlukan dana yang besar banyak tenaga yang kreatif dan profesional serta sarana elektris canggih yang harganya relatif mahal. Karena itu produksi Siaran sebenarnya merupakan produksi massal yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada sebagian besar khalayaknya, dengan biaya yang cukup besar. Didalam penyelenggaraan siaran, para pengelola siaran selalu berupaya untuk menekatkan diri kepada khalayak, sehingga ada usaha mengimpitkan kepentingan khalayak yang diawali dengan menarik perhatian khalayak.
== Program Acara Siaran ==
Radio, Program acara Radio selama beberapa periode terakhir ini meliputi musik dan variety show, komedi, drama, dan berita. Sedang Dominick (1983) membagi 4 kategori dasar format acara radio musik, talk, news, hitam dan etnik. Khususnya acara musik merupakan kategori acara yang mendominasi siaran radio dan berisi beberapa sub bagian, diantaranya adalah Top 40, Album Oriented Rock, dan Midle Of The Road (MOR). Secara Umum mata acara radio diperoleh dari 4 sumber : 1. Jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya. 2. Rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi. 3. Produksi Sendiri. 4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi kongsinya
sumber: wikipedia Indonesia
Istilah-istilah dalam dunia Broadcast
Akting :Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan.
Audio Visual :Sebutan bagi perangkat yang menggunakkan unsur suara dan gambar.
Art Director : Sebutan bagi pengarah seni artistik dari sebuah produksi.
Asisten Produser : Seseorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
Audio Mixing : Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
Angle : Sudut pengambilan gambar.
Animator : Sebutan bagi seseorang yang beprofesi sebagai pembuat animasi.
Audio Effect : Efek suara.
Ambience : Suara natural dari objek gambar.
Broadcaster : Sebutan bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
Background : Latar belakang.
Blocking : Penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Bridging scene : Adegan perantara diantara adegan – adegan lainnya.
Back Light : Penempatan lampu dasar dari sudut belakang objek.
Breakdown Shoot : Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
Bumper In : Penanda bahwa program acara TV dimulai kembali setelah iklan komersial.
Bumper Out : Penanda bahwa program acara TV akan berhenti sejenak karena iklan komersial.
Credit Title : Urutan nama tim produksi dan pendukung acara.
Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasar tempo.
Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial.
Cut : Pemotongan gambar.
Cutting : Proses pemotongan gambar.
Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Clear – Com : Sebutan bagi penggunaan head-set audio yang dihubungkan dengan ruang master control.
Channel : Saluran.
Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
Compotition : Komposisi.
Continuity : Kesinambungan.
Cross Blocking : Penempatan posisi objek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Crane : Katrol khusus untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah.
Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada objek tanpa terlihat.
Casting : Proses pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan.
Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat.
Desain Compugrafis : Rancangan grafis yang digambar melalui tekhnologi komputer.
Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan.
Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
Disc Jokey : Sebutan bagi pembawa acara musik yang menayangkan video Klip.
Dissolve : Tekhnik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera.
Depth of Field : Area dimana seluruh objek yang diterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara objek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop.
Dialogue : Percakapan yang muncul dalam adegan.
Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis.
Editing : Proses pemotongan gambar.
Ending Title : Urutan nama yang dicantumkan pada akhir movie.
Engineering : Sebutan bagi pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran.
Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar.
Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sangat dekat.
Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh.
Floor Director : Seseorang yang bertanggung jawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara, dari master kontrol ke studio produksi.
Filter Camera : Filter yang digunakan untuk kamera.
Footage : Gambar – gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
Hunting Location : Proses pencarian dan penggunaan lokasi terbaik untuk syuting.
Headset : Digunakan untuk dapat mendengarkan suara sutradara.
Hand held : Tekhnik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod.
Image : Simbol yang sesuai objek.
Jumping Shot : Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan.
Jimmy Jib : Katrol kamera otomatis yang digerakkan dengan remote.
Job Description : Deskripsi tentang jenis pekerjaan.
Jeda Komersial : Saat penayangan iklan komersial diantara acara televisi.
Job Title : Penamaan jabatan pada pekerjaan.
Konservatif : Serba teratur, tertib, dan apa adanya.
Kreator : Sebutan bagi seseorang yang menciptakan karya kreatif.
Lighting : Penataan cahaya.
Lighting Effect : Efek dari penataan cahaya.
Lensa Wide : Digunakan untuk memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
Lensa Super Wide : Digunakan untuk sangat memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
Long Shot : Gambar yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.
Master Control : Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari berbagai input pada produksi untuk siaran live show maupun recorded.
Magazine Show : Rancangan acara dengan format majalah.
Main Object : Target pada objek utama.
Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak cukup dekat.
Medium Shot : Gambar yang diambil dari jarak sedang.
Medium Long Shot : Pengambilan gambar dari jarak yang panjang dan jauh.
Monitor : Digunakan untuk memantau gambar.
Master Video : Video utama berisikan rekaman acara televisi yang siap untuk ditayangkan maupun disimpan.
Multi Camera : Sistem dari tata produksi audio visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan sejumlah kamera.
Middle Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sedang.
Master Shot : Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan saat melakukan editing.
Audio Visual :Sebutan bagi perangkat yang menggunakkan unsur suara dan gambar.
Art Director : Sebutan bagi pengarah seni artistik dari sebuah produksi.
Asisten Produser : Seseorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
Audio Mixing : Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
Angle : Sudut pengambilan gambar.
Animator : Sebutan bagi seseorang yang beprofesi sebagai pembuat animasi.
Audio Effect : Efek suara.
Ambience : Suara natural dari objek gambar.
Broadcaster : Sebutan bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
Background : Latar belakang.
Blocking : Penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Bridging scene : Adegan perantara diantara adegan – adegan lainnya.
Back Light : Penempatan lampu dasar dari sudut belakang objek.
Breakdown Shoot : Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
Bumper In : Penanda bahwa program acara TV dimulai kembali setelah iklan komersial.
Bumper Out : Penanda bahwa program acara TV akan berhenti sejenak karena iklan komersial.
Credit Title : Urutan nama tim produksi dan pendukung acara.
Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasar tempo.
Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial.
Cut : Pemotongan gambar.
Cutting : Proses pemotongan gambar.
Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Clear – Com : Sebutan bagi penggunaan head-set audio yang dihubungkan dengan ruang master control.
Channel : Saluran.
Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
Compotition : Komposisi.
Continuity : Kesinambungan.
Cross Blocking : Penempatan posisi objek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Crane : Katrol khusus untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah.
Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada objek tanpa terlihat.
Casting : Proses pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan.
Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat.
Desain Compugrafis : Rancangan grafis yang digambar melalui tekhnologi komputer.
Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan.
Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
Disc Jokey : Sebutan bagi pembawa acara musik yang menayangkan video Klip.
Dissolve : Tekhnik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera.
Depth of Field : Area dimana seluruh objek yang diterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara objek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop.
Dialogue : Percakapan yang muncul dalam adegan.
Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis.
Editing : Proses pemotongan gambar.
Ending Title : Urutan nama yang dicantumkan pada akhir movie.
Engineering : Sebutan bagi pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran.
Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar.
Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sangat dekat.
Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh.
Floor Director : Seseorang yang bertanggung jawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara, dari master kontrol ke studio produksi.
Filter Camera : Filter yang digunakan untuk kamera.
Footage : Gambar – gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
Hunting Location : Proses pencarian dan penggunaan lokasi terbaik untuk syuting.
Headset : Digunakan untuk dapat mendengarkan suara sutradara.
Hand held : Tekhnik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod.
Image : Simbol yang sesuai objek.
Jumping Shot : Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan.
Jimmy Jib : Katrol kamera otomatis yang digerakkan dengan remote.
Job Description : Deskripsi tentang jenis pekerjaan.
Jeda Komersial : Saat penayangan iklan komersial diantara acara televisi.
Job Title : Penamaan jabatan pada pekerjaan.
Konservatif : Serba teratur, tertib, dan apa adanya.
Kreator : Sebutan bagi seseorang yang menciptakan karya kreatif.
Lighting : Penataan cahaya.
Lighting Effect : Efek dari penataan cahaya.
Lensa Wide : Digunakan untuk memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
Lensa Super Wide : Digunakan untuk sangat memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
Long Shot : Gambar yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.
Master Control : Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari berbagai input pada produksi untuk siaran live show maupun recorded.
Magazine Show : Rancangan acara dengan format majalah.
Main Object : Target pada objek utama.
Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak cukup dekat.
Medium Shot : Gambar yang diambil dari jarak sedang.
Medium Long Shot : Pengambilan gambar dari jarak yang panjang dan jauh.
Monitor : Digunakan untuk memantau gambar.
Master Video : Video utama berisikan rekaman acara televisi yang siap untuk ditayangkan maupun disimpan.
Multi Camera : Sistem dari tata produksi audio visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan sejumlah kamera.
Middle Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sedang.
Master Shot : Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan saat melakukan editing.
PENGERTIAN BROADCASTING
Broadcasting adalah Proses pengiriman sinyal ke berbagai
lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi dan media
lainnya. Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan,
artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan dengan
masyarakat luas.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
I. MEDIA SUARA/AUDIO (RADIO)
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.
Media suara atau audio identik dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.
Kelebihan Media suara atau audio (Radio) adalah:
a. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
b. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.
c. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa di dengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.
d. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini.
e. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
f. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.
a. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
b. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.
c. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa di dengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.
d. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini.
e. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
f. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.
Kekurangan Media suara atau audio ( Radio ) adalah:
a. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara
a. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara
detail tentang berita yang disampaikan, karena memang
bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya
bisa membayangkan saja.
b. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas. Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.
c. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
d. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.
b. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas. Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.
c. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
d. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.
II. MEDIA AUDIO VISUAL/ VIDEO (TELEVISI)
Media audio visual atau video (Televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. Dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya ber jam- jam. Acara dalam televisisi pun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa semua menggemari.
Media audio visual atau video (Televisi) merupakan media yang sekarang sedang digemari oleh khalayak. Dengan tayangan yang begitu jelas, khalayak bisa melihatnya atau memantaunya ber jam- jam. Acara dalam televisisi pun biasanya dikemas semenarik mungkin sehingga khalayak dari semua kalangan baik anak- anak maupun dewasa semua menggemari.
Kelebihan Media Televisi
a. Daya Jangkau yang luas. Jangkauan siaran televise semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran local yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televise yang semakin murah,s ehingga siaran televise semakin terjangkau oleh masyarakat.
b. Selektifitas dan fleksibilitas. Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau segmen audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi.
c. Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat.
d. Fokus perhatian. Karena sifatnya yang audio visual, maka audience membutuhkan waktu khusus serta harus focus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
e. Kreatifitas dan efek. Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. Dengan efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton.
f. Prestise. Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televise menjadi suatu prestise tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televise bisa menjadi public figure.
g. Mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk.
h. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value). Seringkali penonton televise merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televise daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental.
a. Daya Jangkau yang luas. Jangkauan siaran televise semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran local yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televise yang semakin murah,s ehingga siaran televise semakin terjangkau oleh masyarakat.
b. Selektifitas dan fleksibilitas. Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau segmen audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi.
c. Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat.
d. Fokus perhatian. Karena sifatnya yang audio visual, maka audience membutuhkan waktu khusus serta harus focus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
e. Kreatifitas dan efek. Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. Dengan efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton.
f. Prestise. Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televise menjadi suatu prestise tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televise bisa menjadi public figure.
g. Mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk.
h. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value). Seringkali penonton televise merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televise daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental.
Kelemahan Media Televisi
a. Dapat dilihat dan didengar oleh kelompok yang relative lebih kecil. Bentuk dan ukuran televise yang tidak portable menyebabkan media ini hanya bisa dilihat pada tempat tertentu dengan audience yang lebih sedikit. Sedangkan, harganya yang cukup mahal membuat tidak semua masyarakat memiliki media ini.
b. Biaya mahal. Produksi program/tayangan yang cukup rumit dan menggunakan peralatan serta tekhnologi maju menyebabkan biaya menjadi mahal untuk penayangan di televisi.
c. Informasi terbatas. Perhitungan biaya tayang suatu program berdasarkan waktu yang sangat ketat (dalam hitungan detik) menyebabkan durasi tayangan menjadi terbatas pula, sehingga informasi yang didapat oleh audience menjadi turut terbatas. Wilis Algride me nyatakan :”…there is little time to develop a selling argument or to include much information about the product”.
d. Penghindaran. Ada kecenderungan audience menghindari saat tayangan yang tidak menarik diputar (zapping).
e. Tempat terbatas. Waktu untuk siaran program acara dan iklan memiliki waktu yang terbatas dan tidak bisa diperpanjang lagi. Apabila diperpanjang akan mempengaruhi kualitas program acara. Selain itu, PP No. 50 Th 2005, pasal 21 (5) menyatakan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen dari seluruh waktu siaran setiap hari.
a. Dapat dilihat dan didengar oleh kelompok yang relative lebih kecil. Bentuk dan ukuran televise yang tidak portable menyebabkan media ini hanya bisa dilihat pada tempat tertentu dengan audience yang lebih sedikit. Sedangkan, harganya yang cukup mahal membuat tidak semua masyarakat memiliki media ini.
b. Biaya mahal. Produksi program/tayangan yang cukup rumit dan menggunakan peralatan serta tekhnologi maju menyebabkan biaya menjadi mahal untuk penayangan di televisi.
c. Informasi terbatas. Perhitungan biaya tayang suatu program berdasarkan waktu yang sangat ketat (dalam hitungan detik) menyebabkan durasi tayangan menjadi terbatas pula, sehingga informasi yang didapat oleh audience menjadi turut terbatas. Wilis Algride me nyatakan :”…there is little time to develop a selling argument or to include much information about the product”.
d. Penghindaran. Ada kecenderungan audience menghindari saat tayangan yang tidak menarik diputar (zapping).
e. Tempat terbatas. Waktu untuk siaran program acara dan iklan memiliki waktu yang terbatas dan tidak bisa diperpanjang lagi. Apabila diperpanjang akan mempengaruhi kualitas program acara. Selain itu, PP No. 50 Th 2005, pasal 21 (5) menyatakan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen dari seluruh waktu siaran setiap hari.
A. KARAKTERISTIK PENYIAR TV
1. Penyiar TV punya tuntutan khusus yaitu harus mampu “menyampaikan” suatu materi bicara yang sebenarnya “dibaca”.
2. Tampil menarik.
3. Kemampuan mengucapkan kata dan bahasa non verbal serta berekspresi yang wajar dan menarik.
4. Beretika yang baik contoh simple smile.
5. Cerdas.
6. Mampu menyampaikan hal-hal yang menarik bagi penonton karena acara banyak bersifat “live”.
1. Penyiar TV punya tuntutan khusus yaitu harus mampu “menyampaikan” suatu materi bicara yang sebenarnya “dibaca”.
2. Tampil menarik.
3. Kemampuan mengucapkan kata dan bahasa non verbal serta berekspresi yang wajar dan menarik.
4. Beretika yang baik contoh simple smile.
5. Cerdas.
6. Mampu menyampaikan hal-hal yang menarik bagi penonton karena acara banyak bersifat “live”.
Ilmu Tentang Broadcasting
Broadcasting, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video)
disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah
masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan
televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak
mengenyam ilmu broadcasting.
Ada banyak sekali keahlian yang
dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi televisi.
Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio, presenter
televisi dan produser. Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah,
ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan, khususnya
televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan
produktif.
Jenis-jenis media
Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa
media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi
utama bagi semua orang di dunia.
Media dapat digolongkan menjadi
tiga menurut jenisnya, yaitu media cetak yang terdiri dari koran,
majalah, dll, media elektronik terdiri dari televisi dan radio, dan yang
masih tidak jelas statusnya yaitu media online dengan perangkat
internet.
Media online juga sering disebut
‘media banci’ karena fungsinya sama – sama dapat digolongkan ke dalam
dua media sebelumnya, cetak dan elektronik.
Tiga jenis media tadi juga mempunyai kekurangan dan kelebihannya berdasarkan kecepatan, biaya produksi, ketajaman berita, dll. Kelebihan serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:
Media Cetak
Kelebihan (+):
- Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.
- Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
- Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
- Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.
- Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
- Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
Media Elektronik
Kelebihan (+):
- Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.
- Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.(khusus televisi)
- Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
Kekurangan (-):
- Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.
Media Online
Kelebihan (+):
- Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya.
- Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.
- Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
- Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.
- Tidak terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bisa menikmati layanan media online
Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki
ketiga media di atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi
kecepatan. Kecepatan tersebut dapat mengalahkan kedua media lainnya
karena audiens sekarang lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam
mengakses informasi, dan hal itu dimiliki oleh media online.
Melihat hal ini, prospek media online akan sangat
unggul dan dapat mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika
seluruh dunia dapat mengakses internet dengan mudah, otomatis media
online akan lebih sering digunakan audiens dibanding kedua jenis media
lainnya.
Permasalahan yang dihadapi adalah,
saat ini media online belum bisa menjangkau semua lapisan masyarakat.
Hanya beberapa kalangan tertentu yang bisa mengakses informasi melalui
media online ini. Mungkin sekarang sudah lebih maju karena masyarakat
lapisan bawah yang selama ini menjadi masyarakat minoritas pengakses
media online, jumlahnya sudah meningkat. Namun masih ada kendala lain,
yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka, yang hanya bisa mengakses
beberapa informasi kecil atau hanya sekedar chatting dan membuka situs
jejaring sosial.
Mengenal Radio
Radio adalah teknologi yang
digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
gelombang elektromagnetik. Cara modulasi merupakan proses perubahan
suatu gelombang periodik, biasanya berfrekwensi rendah, sehingga
menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Radiasi
elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang
merambat lewat ruang udara dan membawa energi.
Karakteristik Radio
Siaran Radio mempunyai sifat khusus atau
karakteristik yang perlu dipahami, seperti hanya menyajikan suara, dapat
membangun daya khayal, dan yang menjadi unggulan utamanya adalah cepat
saat itu juga (real time).. karena dengan mempelajari dan menguasai pengetahuan karakteristik radio inilah program radio dapat dikembangkan secara maksimal.
Karakteristik Siaran Radio yang penting diketahui diantaranya:
-Auditif (konsumsi telinga)
-The Theatre of The Mind (media imaginasi)
-At Once (cepat/segera/seketika)
-Heard Once (didengar sepintas)
-Personal / akrab / individual
-Secondary Medium (teman dalam aktivitas).
-Menembus ruang dan waktu
-Murah / cheap
-Mobile (mudah dibawa/dipindahkan)
-Local (factor kedekatan)
-Media Massa / speaks to millions.
Tahapan Produksi Televisi
Televisi sebagai media elektronik
merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam
memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual,
televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu
televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati
tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang
terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus
tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi
dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan
beberapa tahapan produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program
televisi.
Berikut merupakan tahapan produksi televisi:
1. Membuat tujuan dari produksi, adalah
bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus membuat tujuan dan
sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi
akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka
kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara
dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi,
edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah
program adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi
sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa target penonton, sebelum
melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan adalah menganalisa
target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan
lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu
program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program
tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah
anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan
pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.
3. Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam
memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang apakah program
sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya. Jika program yang
pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat
program baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu
penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan
waktu.
4. Membuat proposal program, Membuat
proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang sudah
dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam menyusun
proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang pertama
adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya
program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka
buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa &
menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi
desain program.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule, Pengaturan
schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta
evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan tersebut
bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua
dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV
Programming akan tercakup :
· Orientasi Program
· Kebijakan Program
· Strategi Program
· Sumber Acara
· Pola Acara
· Kriteria Acara
· Pengembangan Program
Untuk menjalankan ke 7 aspek di
atas, programming memiliki harus memiliki strategi yakni : Counter
Programming, Block Programming, Hammock, Tentoling, dan Stunting.
6. Memilih lokasi, Jika
produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memutuskan lokasi
di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi
dinamakan location scout atau location manager.
7. Memilih pemeran dan peralatannya, Disini
anda memutuskan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam produksi
anda pameran langsung menawarkan kepada orang terkenal/bisa juga melalui
proses seleksi (casting). Hal ini juga
dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan
sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan
disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan
penelitian kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan
perjanjian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses
komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan komputer.
8. Memulai latihan dan shooting, tergantung
dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladiresik
bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shooting
kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus
melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk
gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang.
Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang
karena terbantu dengan teknologi editing.
9. Pasca Produksi, Setelah
semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari
produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga
televisi, acara aka dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para
informer.
Senam di Broadcast
Broadcaster juga ada senamnya lho?
Bisa disebut juga senam artikulasi. Karena seorang broadcaster harus
punya artikulasi yang baik. Ini mutlak diperlukan. Bagaimana dia bisa
menarik perhatian audience dan arah pembicaraan bisa ditangkap dengan
jelas oleh audience, jika dia tidak mempunyai ‘kejelasan bicara’
(artikulasi) yang bagus. Nah! Kita bisa memulainya dengan senam broadcast ini. Sederhana, bisa dilakukan dimana saja tetapi satu yang terpenting, kita melakukan dengan teratur.
Berikut rangkaian kegiatan dari senam broadcast:
1. Lepas semua benda yang bikin ribet, semisal kacamata dll.
2. Lemaskan tangan
3. Taruh tangan di pinggang, lemaskan kepala, kemudian gelengkan kepala dua kalikesamping kanan, terus kesamping kiri. gerakkan sampai hitungan ke 8
4. Tangan tetap di pinggang. Anggukan kepala dua kali ke depan, dua kali ke belakang. Lakukan sampai hitungan ke 8
5. Putar kepala perlahan-lahan sampai hitungan ke 8
6. Tangan di pinggang. Ambil nafas,
tahan di perut, kemudian lepaskan dengan membuka mulut selebar-lebarnya
serta mengeluarkan suara vokal a. Ulangi hingga 8 kali
7. Tangan di pinggang. Buka mulut, bunyikan vokal a i u e o ulangi sampai 8 kali
8. Angkat kedua tangan ke muka setinggi pundak. Buka telapak tangan. Tegangkan, kemudian julurkan lidah ke bawah, dan mata buat mendelik. Tahan hingga hitungan ke delapan.
9. Angkat tangan ke muka setinggi
pundak. Kuncupkan telapak tangan menyerupai paruh burung. Tegangkan.
Kemudian kerucutkan mulut kamu sampai ‘mecucu’ setelah itu ekspresikan
mata kamu bak seorang ketakutan. (meremkan kayak org ketakutan) tahan
hingga hitungan ke 8
10. Lakukan sebelum tidur malam dan bangun tidur
(dari berbagai sumber)
(dari berbagai sumber)
KISI-KISI MAPEL TIK TTS SEMESTER GASAL 2012/2013
Kelas XI IPS :
- Istilah-istilah dalam internet
- Sejarah internet
- Perangkat-perangkat internet
- Aplikasi GIMP
- Istilah-istilah dalam GIMP
- Tugas TIK I-V
Edit HTML Template Pada Blogger Tampilan Baru
Karena blogger saat ini tampilan dasbor nya jauh berbeda dengan tampilan
lama akhirnya sebagian blogger pengguna tampilan baru blogger menjadi
kebingungan saat ingin menambahkan kode baik itu kode html, atau Script pada templatenya (maksudnya kode yang harus dipasang pada Edit HTML Template).
Karena ada beberapa sahabat blogger kita yang bertanya:
Untuk tutorial blogger yang sudah saya terbitkan di blog ini akan saya update secara berkala. Do'akan ya mudah-mudahan saya selalu sehat agar bisa memperbaiki (memperbaiki artikel lama dan update artikel terbaru) blog ini sehingga bisa bermanfaat bagi siapa saja yang mengunjungi blog ini.
Next ...
Pertama silakan login ke blogger.com
Klik menu seperti ini
Setelah itu klik menu / tulisan Template
Jika proses loading sudah selesai silakan klik menu Edit HTML
Kemudian klik lagi tulisan / menu Lanjutkan
Nah sekarang kamu sudah bisa melakukan pengeditan template, jika memang diperlukan silakan beri centang pada bagian Expand Template Widget
Selesai tutorial dimana letak Edit HTML template pada Blogger tampilan baru.
Selamat edit template, hati-hati ya dalam mengedittemplate jika tidak ingin blognya EROR.
sumber : http://blog.ahmadrifai.net/2012/02/edit-html-template-pada-blogger.html
Karena ada beberapa sahabat blogger kita yang bertanya:
dimana tempatnya edit htmlAkhirnya saya putuskan untuk menuliskan tutorial ini, karena saya rasa tutorial ini sangat penting dan akan sangat membantu blogger pemula pengguna blogger tampilan baru untuk mengedit kode html template yang digunakan. Dan mudah-mudahan ini dapat bermanfaat.
dimana letak edit html untuk blogger tampilan baru
Untuk tutorial blogger yang sudah saya terbitkan di blog ini akan saya update secara berkala. Do'akan ya mudah-mudahan saya selalu sehat agar bisa memperbaiki (memperbaiki artikel lama dan update artikel terbaru) blog ini sehingga bisa bermanfaat bagi siapa saja yang mengunjungi blog ini.
Next ...
Letak Edit HTML Template Pada Blogger Tampilan Baru
Alangkah lebih baik jika kamu membaca artikel ini sambil praktek.Pertama silakan login ke blogger.com
Klik menu seperti ini
Setelah itu klik menu / tulisan Template
Jika proses loading sudah selesai silakan klik menu Edit HTML
Kemudian klik lagi tulisan / menu Lanjutkan
Nah sekarang kamu sudah bisa melakukan pengeditan template, jika memang diperlukan silakan beri centang pada bagian Expand Template Widget
Selesai tutorial dimana letak Edit HTML template pada Blogger tampilan baru.
Selamat edit template, hati-hati ya dalam mengedittemplate jika tidak ingin blognya EROR.
sumber : http://blog.ahmadrifai.net/2012/02/edit-html-template-pada-blogger.html
Atur Acara Renungan dan Ulang Janji PRAMUKA
NASKAH
RENUNGAN
ULANG
JANJI PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA
(
Pukul 19.15 WIB )
Peserta
sudah berkumpul ditempat yang telah ditentukan.
(
Pukul 19.45 WIB )
Terdengar
alunan sangkala pertanda panggilan bagi peserta Renungan untuk menuju
tempat
upacara dan satu persatu menempatkan diri Peserta sudah berkumpul
ditempat
yang
telah ditentukan.
(
Pukul 20.00 WIB )
Menjelang
fajar, Hari Pramuka, Tahun ....., acara peringatan hari pramuka,
dilaksanakan
pada malam yang tenang ini, kita semua, para anggota Pramuka dewasa
Gerakan
Pramuka, berkumpul di sini, untuk merenungkan, hasil – hasil karya,
yang telah
berlalu,
dengan segala keberhasilan dan kekurangannya.
Marilah,
kita mulai-pertemuan ini, dengan saling memberikan hormat, sebagai
tanda
persaudaraan
kita, serta, untuk meningkatkan penghayatan, dan Pengamalan
Pancasila.
Pemimpin
Upacara : HORMAT………….GRAK …….TEGAK ………..GRAK.
Kiranya
Kakak .......... selaku pembina upacara
berkenan
menempatkan diri maju 3 langkah.
Dengarkan,
apa yang tersirat dalam Darma Pramuka.
Kita
tanamkan dihati kita, kita hayati, dan kita amalkan, dengan sepenuh
usaha.
Kita
nyalakan, api semangat, Darma Pramuka.
10
(sepuluh) pembawa obor dengan langkah yang mantap maju ketengah satu
per satu
menyalakan
obor yang diambil dari pelita yang menyala di pusat arena.
Berurutan
Darma Pramuka diucapkan, disertai nyala obor dalam sikap sempurna
yang
menerangi
segenap peserta upacara.
Setelah
Darma Pramuka ke-10 diucapkan, petugas lagu mengumandangkan kalimat
terakhir
dari
lagu Satya Darma Pramuka ………." KAMI JADI PANDUMU"……..
(kemudian
diikuti
oleh semua peserta renungan)
Sang
Merah Putih, lambang kebanggaan bangsa Indonesia, mencerminkan
keberanian
karena
membela yang benar, akan menjadi saksi, apa yang kita renungkan.
(
Bendera Merah Putih memasuki arena upacara dan menempatkan diri di
tengah arena
dengan
mengambil posisi sebelah kanan depan Pembina Upacara ).
Bersamaan
dengan masuknya Sang Merah Putih, pemimpin upacara memberikan aba –
aba
: ” KEPADA SANG MERAH PUTIH, HORMAT…..GRAK ” TEGAK…..GRAK.
Marilah,
kita merenungkan perjalanan kita, mengabdikan diri kepada Nusa dan
Bangsa,
melalui
wadah Pendidikan Kepanduan Nasional Gerakan Pramuka, Pendidikan
Kepanduan
Praja Muda Karana, yang pada tahun ini, tepatnya, tanggal 14
Agustus.........
telah
berjalan selama, ......tahun.
Pembaca
Renungan oleh Petugas, pelan dan khidmad.
Selanjutnya
Kakak ............ selaku pembina
upacara
mengantarkan kita semua untuk Ulang Janji sebagai bhakti kepada Nusa
dan
Bangsa
tercinta dan juga sebagai tekat penerus cita – cita Pahlawan
Pejuang
Kemerdekaan
Republik Indonesia, khususnya Pahlawan Pendidikan Kepramukaan.
Pembina
Upacara mengajak peserta untuk Ulang Janji, para peserta upacara
memegang
ujung
setangan leher Merah Putih dan menempelkannya pada dada sebelah kiri,
tangan
kanan
memberikan hormat.
Setelah
Ulang Janji Petugas lagu mengumandangkan kalimat terakhir lagu Bagimu
Negeri
” BAGIMU NEGRI ……… JIWA RAGA KAMI ……..”
Cukuplah
sudah Sang Merah Putih menjadi saksi dan kini berkenan untuk disimpan
kembali.
Sang
Merah Putih berjalan keluar dari lingkaran dan pemimpin upacara
memberikan aba
–
aba : ” KEPADA
SANG MERAH PUTIH, HORMAT…..GRAK ” TEGAK…..GRAK.
Satya
Darma Peamuka telah kita Ikrarkan bersama, kita masing-masing
telah
menjanjikan diri untuk menghayati, melaksanakan dan mengamalkan.
Namun…..
kita perlu menundukkan kepala, memohon rahmat, karunia dan bimbingan-
Nya
agar apa yang telah kita Ikrarkan itu dapat terlaksana dengan baik,
sebagai taqwa
kita
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sidamping itu kita do’akan pula bersama
agar
arwah
Pahlawan termasuk arwah Pahlawan Pramuka, dapat diterima disisi –Nya
sesuai
dengan
amal bhakti yang telah diperbuat dalam masa hidupnya.
Pembawa
do’a maju satu langkah, dan membacakan Do’a.
Semua
peserta renungan dengan khidmad membacakan do’a menurut agama dan
keyakinannya
masing-masing.
Rasa
syukur kita penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Petugas
lagu mengumandangkan kalimat terakhit lagu Syukur ” SYUKUR AKU
SEMBAHKAN
KEHADIRATMU TUHAN ……… Kemudian diikuti oleh peserta
renungan.
Akhirnya
…….Selamat, Selamat, Selamat memperingati Hari Pramuka Tahun
..........,
dan
Semoga Tuhan Yang Maha Agung senantiasa memberikan ridho dan
bimbingan
kepada
seluruh Warga Gerakan Pramuka dalam usahanya memberikan setitik
bhakti
mengabdi
Ibu Pertiwi.
Kemudian
sebagai penutup acara marilah kita saling memberikan hormat, dan
setelah
itu
saling berjabatan tangan sebagai tanda keakraban persaudaraan
diantara kita.
Pemimpin
Upacara : ” HORMAT………….GRAK
…….TEGAK …….GRAK ”
Kiranya
Kakak ............ selaku Pembina Upacara berkenan kembali ketempat
semula.
(
acara selesai )
Kepada
para Tamu, Hadirin dan peserta Upacara, kami sampaikan ucapan terima
kasih.
Selanjutnya
kepada Kakak-kakak berkenan menempatkan diri untuk saling berjabatan
tangan.
SELAMAT
MEMANDU DAN DIRGAHAYU GERAKAN PRAMUKA INDONESIA
SATU
PRAMUKA UNTUK SATU INDONESIA, JAYALAH INDONESIA
Catatan
:
Teks
yang di cetak
miring
adalah naskah yang dibacakan oleh seorang atau 2 orang
pembawa
acara.
NASKAH
ULANG JANJI
PERINGATAN
HARI PRAMUKA KE-............. TAHUN .........
(DIBACA
PEMBINA UPACARA)
Saudaraku…….warga
Gerakan Pramuka yang berbahagia. Pada
malam
yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur ke hadirat Tuhan
Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
kepada
kita semua.
Setelah
kita merenungkan bersama akan perjalanan perjuangan
dan
pengabdian kita, maka pada kesempatan yang baik ini
marilah
kita semua sebagai Pandu Indonesia membulatkan
tekad,
mengobarkan semangat untuk meneruskan perjuangan
dan
pengabdian demi tercapainya tujuan bangsa, yakni
masyarakat
adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Selanjutnya,
sebelum ulang janji marilah kita tundukkan kepala,
mohon
kepada Tuhan Yang Maha Esa agar apa yang telah kita
satyakan
mendapat ridho dan bimbingan-Nya,
Berdoa
dipersilakan….. ……. amin, selesai.
Saudara-saudaraku
sekalian
Marilah
kita pegang Sang Merah Putih yang ada di pundak kita,
kita
lekatkan ke dada kiri kita dengan maksug agar selama
jantung
kita masih berdetak, kita akan selalu ingat bahwa di
pundak
kita dipercayakan tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan
janji Pramuka Indonesia, tangan kanan memberi
hormat,
sebagai tanda penghayatan kesungguhan janji kita.
Tirukanlah
:
SATYA
PRAMUKA
DEMI
KEHORMATANKU AKU BERJANJI AKAN BERSUNGGUH-
SUNGGUH
:
-
MENJALANKAN KEWAJIBANKU TERHADAP TUHAN,
NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
DAN
MENGAMALKAN PANCASILA.
-
MENOLONG SESAMA HIDUP, DAN IKUT SERTA
MEMBANGUN
MASYARAKAT.
-
MENEPATI DARMA PRAMUKA
Semoga
Tuhan yang maha kuasa senantiasa memberikan bimbingan
dan
karunia-Nya kepada setiap warga Gerakan Pramuka Indonesia.
Amin.
TEKS
RENUNGAN
PERINGATAN
HARI PRAMUKA KE ........ TAHUN .........
Suasana
malam hening
Sebersit
cahaya merona redup
Semilir
angin berhembus pelan
Menuai
kesan kesejukan alam
Menempa
ketabahan hati kehidupan insani
Tak
terasa ......... tahun telah berlalu
Saat
tercipta Praja Muda Karana
Yang
siap sedia mempersiapkan kaum muda
Yang
tidak hanya mencintai diri sendiri
Melainkan
kaum muda yang cinta Tanah Air,
Bangsa,
Negara, Agama dan Keluarga
Malam
yang hening ini
Adalah
wahana merenung diri
Mengingat
kembali makna pandu sejati
Mengemban
tugas suci bakti diri
Sentuhan
angin malam telah membawaku
Untuk
bertanya tugas mulia diriku
Apa
yang telah kuberikan kepada bangsaku
Apa
yang dapat kuperbuat untukmu negaraku
Sampai
dimana ukuran bakti yang aku semaikan
Suatu
pertanyaan yang dapat terjawab
Bagi
Anggota Pramuka harapan bangsa
Praja
Muda Karana harapan Ibu Pertiwi
Dipundakmu
tertumpu tanggung jawab dan tugas suci
Mempersiapkan
kaum muda yang sehat
Untuk
hidup dalam dunia yang penuh tantangan
Mampukah
mewujudkan cita-cita mulia
Janji
dan ketentuan moral yang terpancar
Dijiwai
sinar Kode Kehormatan Gerakan Pramuka,
Adalah
jawabannya.
Praja
Muda Karana Ksatria Bangsa
Esok
lusa akan kutanamkan benih-benih kebajikan
Akan
kutaburkan warna keluhuran jiwa
Akan
kulaksanakan Tri Bakti Pramuka
Saudaraku
pengabdian adalah segala-galanya
Kepada
Tuhan
Kepada
Negara
Kepada
Bangsa
Kepada
Keluarga
Untuk
ikut menciptakan masyarakat adil makmur,
Dan
mewujudkan masa depan yang lebih gemilang.
NASKAH
DOA
A’
UDZUBILLAHI MINASH SHAITHOONIR ROJIIM
BISMILLAHIR
ROHMAANIR ROCHIIM
ALLAHUMA
SHOLI ‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALA ALI MUHAMMAD.
YA
ALLAH TUHAN YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG.
SEGALA
PUJI HANYA BAGI ENGKAU TUHAN YANG MENGUASAI SEMESTA
ALAM.
PADA
PAGI YANG BERBAHAGIA INI KAMI PERSEMBAHKAN SYUKUR
ATAS
RAHMAT DAN KARUNIA-MU
KAU
BERKATI 51 TAHUN PERJALANAN SEJARAH GERAKAN PRAMUKA
KAU
LAJUKAN PERJALANAN PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA
YA
ALLAH AL-MUHAIMIN TUHAN YANG MAHA MELINDUNGI
LINDUNGILAH
KAMI GERAKAN PRAMUKA DAN SELURUH PERSADA
NUSANTARA
DARI SEGALA RINTANGAN DAN HAMBATAN
LINDUNGILAH
KAMI DARI FITNAH YANG MENYESATKAN
JAUHKAN
KAMI DARI PERPECAHAN DAN RASA PERMUSUHAN
YA
ALLAH AL-HAYYU, TUHAN YANG MAHA HIDUP.
BERILAH
KAMI JIWA YANG HIDUP, TEGAR DAN BANGKITKANLAH
SEMANGAT
UNTUK
MENGHADAPI TANTANGAN PERUBAHAN JAMAN
DAN
MENERUSKAN CITA-CITA LUHUR PARA PENDAHULU KAMI
YA
ALLAH AL-HADI, TUHAN YANG MAHA PEMBERI PETUNJUK
BERILAH
KAMI PETUNJUK-MU, UNTUK MENATAP MASA DEPAN
YANG
LEBIH BAIK DAN SARAT HARAPAN
YA
ALLAH AL-GHONI, TUHAN YANG MAHA KAYA
JADIKANLAH
TANAH AIR KAMI NEGERI YANG ADIL MAKMUR
MELIMPAH,
MERUAH, INDAH, SENTOSA DAN JAYA
YA
ALLAH AL-BASHIR, TUHAN YANG MAHA MELIHAT
PERLIHATKAN
KEPADA KAMI BAHWA YANG BENAR TAMPAK BENAR
KUATKANLAH
KAMI UNTUK DAPAT MENGAMALKANNYA
DAN
TUNJUKKANLAH BAHWA YANG SALAH, TAMPAK JELAS SALAHNYA
DAN
KUATKANLAH KAMI UNTUK DAPAT MENANGKALNYA
YA
ALLAH AL-GHOFUR, TUHAN YANG MAHA PENGAMPUN
AMPUNILAH
DOSA KAMI, ORANG TUA KAMI, PARA GURU DAN PEMBINA
KAMI,
PARA PEMIMPIN BANGSA KAMI, SERTA PAHLAWAN DAN
PENDAHULU
KAMI, DARI SEGALA DOSA DAN KESALAHAN.
TEMPATKANLAN
KAMI DI TEMPAT YANG PENUH NIKMATMU.
YA
ALLAH HANYA KEPADAMU KAMI MENYEMBAH
DAN
HANYA KEPADAMU KAMI BERLINDUNG.
RABBANA
ATINA FIDDUN-YA KHASANAH
WA
FIL ACHIROTI CHASANAH WA QINAA ‘ADZABANNAAR,
WAL
CHAMDULILLAHIR ROBBIL ‘ALAMIIN.